Kamis, 27 November 2014

Tinggal printilannya


Habis itu, apa yang harus saya lakukan? Ternyata tidak begitu penting-penting lagi. Saya segera periksa revisi apa yang harus saya lakukan berdasar penilaian dari Emaniner 1, karena Examiner 2 tidak menyuruh revisi apapun. Setelah saya liat, ada 18 item yang harus diperbaikin tapi ternyata hanya masalah bahasa aja dan juga sedikit perubahan kalimat biar jelas. Ini sih gampang banget!

Lalu saya email Ibu Prof yang baru, apa yang harus saya lakukan. Ternyata beliau mau wawancara langsung lewat skype. Ya sudah pada hari dan jam yang ditentukan, terjadilah ngobrol jarak jauh itu. Semuanya beres, saya diberi waktu dua minggu buat revisi. Dua minggu kemudian revisi saya kirim ke dia. Dia tidak ada perlawanan, semuanya setuju. Kemudian diteruskan ke ketua dewan penguji. Sama, dia juga gak ada perlawanan. Jadi tugas saya selesai.

Oya, setelah saya liat, ternyata examiner 2 yang tidak menyuruh apa-apa itu malah merekomendasikan bahwa saya layak untuk diberi penghargaan dari Rektor sebagai salah satu tesis terbaik! Ah yang bener? Ternyata bener! Ibu Prof yang baru juga bilang bahwa rekomendasi sudah diteruskan ke tingkat universitas untuk dipertimbangkan! Wow!

Jadi? Ya begitulah, semua sudah selesai dan saya bentar lagi menyandang gelar PhD (dan juga dapet penghargaan dari Pak Rektor!). Cihuy!

Selesai sudah petualangan saya empat tahun di Australia!

2 komentar:

  1. Selamat Pak Budi.. menyenangkan sekali membaca cerita seru bapak... melegakan sekali akhirnya lulus ^,^... daaan... bikin iri banget bisa bikin tesis terbaik -____-"

    BalasHapus
  2. Selamat pak budi,sedih rasanya klo blog ini bakal sepi,semoga ada kisah baru ntr klo balik dan tak kalas serunya

    BalasHapus