Minggu, 30 Oktober 2011

Cerita Minyak Kayu Putih

Anda masih ingat kisah pisang seharga $242 karena tidak di-declare waktu masuk Australia?

Nah, ceritanya kemarin dulu saya pulang dari Indonesia sehabis riset (mengenai riset saya tulis kapan-kapan aja ya, kayaknya terlalu teknis). Mengingat bahwa imigrasi sini ketat perihal barang bawaan, maka saya declare semua barang yang "mencurigakan" daripada terkena sanksi gak masuk akal! Maka waktu ada pertanyaan 'apa Anda membawa makanan?' Saya jawab 'ya' karena saya membawa empat toples makanan lebaran (rada telat) titipan istri. Kemudian saya jawab juga 'ya' untuk pertanyaan apa saya membawa obat-obatan, karena saya memang membawa minyak kayu putih cap L***, obat gosok Vi**s, dan obat gosok anti pegel Count******n.

Sesudah paspor diperiksa dan oke, maka seperti biasa langsung ikut antri panjang berbentuk ular berkelok-kelok. Mana bagasi saya gede banget, sebuah kopor ukuran 28 seberat 35kg dan anaknya ukuran 20 yang isinya kertas riset saya (sumpah berat banget!). Saya perkirakan butuh waktu lebih dari satu jam untuk mengklirkan barang ini, soalnya semua tas harus masuk trowongan dan koper pada dibuka kalo ada penumpang yang men-declare sesuatu.

Waktu lagi antre paling belakang, ada petugas ngeliat kartu kedatangan saya yang berisi daftar declare tersebut. Dia melihat jawaban 'ya' untuk makanan dan nanya apa makanan itu. Saya mau jawab 'kue lebaran' tapi saya gak ngerti apa bahasa inggrisnya kue lebaran, maka saya jawab 'cookies'. Dia nanya lagi: cuma itu doang? Ya iyalah mbak, saya jawab, masak bohong. Terus dia nanya lagi 'obat apaan yang kamu bawa?'. Saya jawab (wah saya gak ngerti bahasa inggrisnya minyak kayu putih sama obat gosok!): itu obat-obtan pribadi, beli di apotek, bukan obat resep!

Terus dia nyuruh saya keluar dari antrean yang panjang itu, dan menunjuk satu pintu terus bilang 'kamu ikutin pintu itu!'. Waduh, apaan nih, apa saya mau didenda karena bawa balsem? Ternyata saudara-saudara, begitu saya masukin pintu itu, ternyata saya udah keluar dari bandara! Artinya, barang saya tidak diperiksa sama sekali, jangankan dibuka, masuk terowongan scan aja gak! Lumayan, yang tadinya antre saya perkirakan lebih dari satu jam, ternyata gak saya lewatin, dan cuman makan waktu kurang dari dua menit untuk keluar!

Berita baiknya: saya cepet banget keluarnya, sambil diikutin beberapa mata penumpang lain yang antre dengan siriknya!
Berita buruknya: keluarga yang njemput saya belum dateng, karena saya kecepetan!

Pikiran nakal: seandainya waktu itu saya bawa narkoba, apa gak slamet tuh, nenteng narkoba ke Australia?