Selasa, 22 Juni 2010

Sebuah Hari Yang Capek....

Ada pepatah bule yang mengatakan "what doesn't kill you makes you stronger" yang artinya hai orang-orang yang beriman.. eh, salah, maksudnya kurang lebih segala masalah akan membuatmu lebih tegar, yah mungkin sama maknanya dengan badai yang hebat akan menciptakan nahkoda yang handal (bener gak sih?)...

Nah dengan semangat "what doesn't kill you" itulah saya berusaha tabah menghadapi setiap tantangan (busyet dah), makanya urusan cari apartemen yang memusingkan itu tetap harus saya jalani.

Target berikut: 2 bedroom apartmen, bekasnya orang Indonesia tapi baru kosong akhir Juli 2010 (alias masih lebih dari sebulan lagi!), terus one bedroom di King George St, tersedia segera. Yang 2 BR ternyata gak bisa dilihat karena masih ada orangnya, yang 1 BR bisa dimasuki karena sifatnya oper kontrak (ternyata di sini ada oper kontrak juga!). Oke deh daripada capek-capek, dan ini mendekati bulan puasa (lah apa hubungannya?), akhirnya saya beserta segenap pemegang saham memutuskan untuk mengambil yang 1 BR.

Tadi pagi janjian mau ketemu jam 9 tapi ternyata saya sampai di sana orangnya pergi. Ditunggu sampai jam 13, ternyata belum kembali. Dengan langkah gontai akhirnya saya kembali ke kampus, dengan janji besok ketemu lagi jam 10 pagi. Awas kalo gak ada lagi, saya kenain pajak yang gede tuh orang Australinya!

Oya paginya sebelum ke agen tersebut, saya ngirim email untuk ketemu supervisor saya. Dia bisanya jam 16.30, saya nongkrong di kampus nungguin jamnya. Setelah ketemu, ternyata supervisor saya ganti, sehingga saya harus mengemail yang baru ini untuk janji ketemuan. Langsung saya lakukan hari itu juga...

Kenapa hari ini saya bilang hari yang capek? Pertama, berangkat jam 8 pagi saya jalan kaki ke kampus, lumayan 20 menit di suhu 15 derajat, dengan menggendong tas berisi laptop dan berkas-berkas lainnya. Dateng ke housing ternyata gak ada yang mau nganterin ke alamat agen real estate tsb. Terpaksa celingukan naik bis yang mana. Ternyata ada dua rute yaiu nomor 72 dan 75 jurusan Radio Dalam dan Pasar Jumat (itu kalo berangkatnya dari Blok M!). Cara naik bis adalah dengan menggesekkan kartu bis. Naik gesek, turun gesek, saldo jadi berkurang (mirip bayar tol pake smart card).

Saya dengan yakinnya naik bis 72 yang Radio Dalam itu. Eh, setelah naik lama banget nyampe di terminal, semua penumpang turun, saya kok gak liat King George Sreet. Sopirnya nanya kok saya gak turun? Saya bilang mau ke jalan itu, sopirnya bilang kamu salah jalan, mestinya yang arah sebalikanya! Masya Allah!

Terpaksa saya balik lagi melingkar, dan benar akhirnya nyampai juga di sasaran! Karena si agen gak ada, terpaksa saya makan siang dulu di KFC. Terpaksa harus jalan kaki lagi kurang lebih sekilo, sambil tetap menggendong si ransel doraemon tsb. Bolak-balik (baliknya nanjak, tahu!), kaki gempor... Abis itu balik ke kampus naik bis lagi, dengan kecewa karena gak jadi ketemu agen!

Selesai urusan, dari kampus jam 17, udah gak kuat lagi jalan, akhirnya naik bis aja..

Pelajaran hari ini: what doesn't kill you makes you pegel-pegel!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar