Senin, 23 Agustus 2010

Sepakbola Gadungan

Waktu di Amrik selama dua tahun saya gak bisa memahami satu olahraga yang disebut football sama orang sana. Lapangannya bergaris-garis menunjukkan meter. Pemainnya mengenakan segala macam pelindung, dari helm cakil, pelindung dada, pelindung pundak, lutut, kaki (mirip lagu anak-anak: kepala pundak lutut kaki..kepala…). Semuanya deh! Pemainnya entah berapa tapi banyak lebih dari 10, bolanya lonjong.

Walaupun namanya football tapi bolanya bukan ditendang ataupun digiring, melainkan dibawa ke depan ataupun dioper ke temennya yang lain pakai tangan. Bola ditendang kalo mau mencetak gol aja, dengan gawangnya yang setinggi genter. Tujuan permainan bukan mengegolkan (karena skornya lebih kecil), melainkan membawa lari bola dan menyentuhkan bola itu ke tanah (disebut touchdown). Nah, tentunya lawan mempunyai tujuan yang sama. Caranya bukan dengan merebut bola (karena bolanya lonjong jadi didekap sama pembawanya), tapi dengan menjatuhkan si pembawa bola siapa tau bolanya mencelat; atau dengan memotong lemparan umpan biar gak nyampe ke tangan temen si pelempar. Segala cara digunakan untuk itu: menghadang lari, memegang badan lawan, menabrak, menubruk (sama gak menabrak sama menubruk?), pokoknya segala macam deh… makanya di Amrik, semua bagian badan pakai pelindung.

Kira-kira beginilah gambarnya. Saya tetep belum ngerti kenapa namanya football. Untuk membedakannya orang Amrik menyebut sepakbola kita sebagai ‘soccer’, dan dia tetap membajak nama football untuk olahraga aneh itu; kadang-kadang disebut ‘American football’ untuk orang bule di luar Amrik.



Eh, gak tahunya di Australia sini, saya ketemu lagi dengan yang namanya ‘football’ . Nah, yang ini jauh banget pengertiannya dengan American football yang tadi. Namaya di sini disingkat jadi ‘footie’ atau ‘Australian-ruled football’ untuk membedakannya dengan ‘American football’. Yang ini juga aneh: bolanya sama-sama lonjong, tapi lapangannya berbentuk lingkaran. Aneh, ada lapangan olahraga berbentuk lingkaran! Tujuannya bukan touchdown, tapi tetep bikin gol. Gawangnya juga setingi genter.

Bolanya bukan disentuhkan ke tanah atau dilempar ke gawang, tapi ditendang (nah, rada cocok nih dengan pengertian football!). Bolanya tidak bisa digiring (kan lonjong!), melainkan diumpan dengan tangan (seperti pemain voli ibu-ibu mau servis!) ke pemain lain, ataupun ditendang biar ditangkap temennya. Di sini pemain boleh ditabrak atau ditubruk tapi tidak begitu brutal seperti Amrik. Seperti halnya football di Amrik, football yang ini juga cabang olahraga paling popular di negeri kangguru. Kira-kira beginilah gambarnya. Pemain tidak pakai pelindung.




Nah, anehnya, yang disebut sebagai football di Amrik, di Australi disebut sebagai rugby. Ini olahraga terpopuler nomer dua di sini setelah football yang tadi. Peraturannya hampir sama dengan Amrik, sama-sama lapangannya kotak bergaris-garis, dan membuat touchdown! Hanya di sini pemainnya gak pakai pelindung. Jadi lebih banyak yang berdarah-darah, tulang patah, atau muka bonyok! Inilah gambarnya!




Terus, sepakbola kita alias soccer? Ya ada, di sini namanya soccer juga, termasuk agak popular lah, buktinya Australia barusan masuk Piala Dunia walaupun gak nyampe ke putaran dua!

3 komentar:

  1. Daniel Peterson, yang asli Australia, memberi komentarnya mengenai 'tuduhan' anda bahwa footy adalah sepakbola gadungan. ;) Silakan baca di http://www.rantang.com.au/2010/12/09/persaingan-bola-di-melbourne/

    BalasHapus
  2. Mas, kalau mau banding2in olah raga minimal riset dulu lah, kan udah s3, jadi bisa tau sejarahnya atau minimal peraturannya, ga cuma nebak2. Kalau kaya gini kan blognya malah jadi tidak informatif dan bahkan cenderung menyesatkan.

    BalasHapus
  3. Hihihi...ampun deh Mas Lucky, kalo saya suruh mbandingin, bisa-bisa tesis saya gak kelar...hahaha...Tapi sebenarnya yang saya maksud sebagai 'gadungan' itu adalah namanya saja kenapa kok 'football' padahal jarang banget bolanya ditendang pakai 'foot'. ya mirip lah dengan yang di Amrik, namanya 'football' juga walaupun bolanya jarang ditendang! trims lho ya atas perhatiannya...

    BalasHapus