Senin, 30 Agustus 2010

Redaksi Yth.

Pengantar: Ternyata ada beberapa pembaca blog yang mengemail saya menanyakan beberapa hal tentang sekolah di Australia. Barangkali jawaban saya berguna bagi pembaca yang lain (walaupun saya bukan ahlinya!), makanya email pertanyaan dan jawaban saya masukkan di blog ini. Jangan khawatir, walaupun emailnya nyata, tapi identitas pengirim saya hilangkan:


Tanya:

Bagaimana kabarnya di Australia pak? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat dan selalu lancar studinya. Saya dapat alamat email pak Budi dari pak O. Saya mau minta saran pak Budi mengenai Beasiswa ADS yang saat ini sudah mulai membuka pendaftaran. Saya tertarik utk mencoba, walaupun mungkin kans saya sangat kecil.

Pertama, kira-kira apa tips khusus dari pak Budi bagi saya yang mau apply program S3? Kedua, jurusan yang saya ingin pilih adalah A. Pak Budi ada saran kira2 universitas mana yang sebaiknya saya tuju? (mengingat S2 saya bukan dari LN). Atau, barangkali menurut pak Budi sebaiknya saya pilih jurusan lain yg mungkin bisa memperbesar kans saya?

Ditunggu jawabannya pak. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf jika mengganggu. Semoga sukses.

S

Jawab:

Kabar saya di Australia baik-baik saja. Sekarang lagi musim dingin, suhu berkisar 5 derajat (malem) sampai 15 derajat (siang).

Oke, mengenai kans, jangan berkecil hati dulu sebelum mencoba. Saya saja mungkin mencoba sudah 3 kali baru nembus, so kalo pertama kali gagal, masih ada kesempatan, sampeyan kan masih muda:-)

Pertama, bahasa Inggris harus bagus dulu karena itu adalah syarat pertama. Bukan hanya untuk mendaftar di kantor sampeyan (penanya dari salah satu instansi pemerintah) tapi juga untuk saringan pertama di ADS. Kalo belum mencapai 550 (TOEFL internasional), ada baiknya memperdalam dulu atau mencoba tesnya berkali-kali.

Setelah itu, proposal riset. Tidak penting nanti sekolah di jurusan apa, yang penting proposal harus unik, belum pernah dilakukan orang lain (terutama di Indonesia), dan berkontribusi untuk kantor Anda.

Jurusan apa dan sekolah di mana tidak penting, yang penting proposal kita disetujui oleh salah satu profesor di Australia untuk dia supervisi. Cara mencari supervisor, Anda harus punya proposal yang bagus dulu, baru kirim ke profesor di manapun sesuai keinginan, tentunya sesuai dengan keahlian si profesor. Kalo belum mendapat profesor, peluangnya lebih kecil. Cari di internet universtas di Australia dan nama-nama profesor beserta keahliannya di situs universitas tersebut.

Cara/template membuat proposal ada di situs ADS, tapi yang dikirim ke profesor harus berbentuk essay, bukan poin-poin seperti di template ADS. Itu hanya poin pengingat saja.

Oke, segitu aja.

Demikain mudah-mudahan membantu


Tanya:

Halo mas, apa kabar ? Aku N, kerja di instansi G. O iya, aku udah tau kabar mas Budi via blognya. Aku mau ikut daftar ADS ngambil S3 seperti mas Budi. Tanyanya mulai dari mana ya? Topik risetnya apa yang bagus? Aku ada pikiran mau ngambil topic Y khususnya mengenai X. Tapi blm tau mau nulisnya gimana? Kata mas Budi di blognya, risetnya harus jelas tujuannya sehingga membuat pewawancara bisa nangkap maksudnya. Nah kalo topik saya itu kira-kira bisa ga? Gimana nyari supervisor dan universitasnya ? Aku hanya tau Mr. J dan M yang pernah ngajar aku dulu. Memang masih panjang prosesnya. Sekarang baru mau masukin pendaftaran. Tapi mesti mempersiapkan universitas dan supervisor sebelum diwawancara nanti.

Mohon pencerahannya. Mungkin nanti2 bakalan banyak pertanyaan. Boleh kan?

Jawab:

Dear N,

Wah hebat mau daftar S3. Sip dah! Pertama bikin proposal dulu yang punya manfaat buat Indonesia. bisa segala macam. Jangan lupa daftar pustaka minimal 10 buku. Baru browsing ke universitas, cari profesor. Profesor setuju baru apply.

Gitu dulu kali ya?


Tanya: Ini sambungannya yang di atas:

Dear Mas Budi,

Terima kasih atas email balasan. Aku minta info Universitas yg ga terlalu neko-neko sama toefl dan ielts. Kalo monash dan unsw, minta ieltsnya tinggi bgt 7, toefl, 577 (bagi aku tinggi...hehehe) dan ada writing dan speaking segala (TWE). Toefl aku cuma 533 kalo digenjot lagi plg2 550, itupun ga pake TWE. Gimana kira2 ada ga universitas yg minta toefl/ielts ga terlalu tinggi spy aku sanggup nggenjotnya ( becak kalee..).

Gitu dulu kali ya
Many thanks.


Jawab:

Tetap semangat, jangan nyerah sama TOEFL. Kayaknya kalo gak salah semua uni di sini mengharuskan IELTS deh, dan IELTS pasti ada writing dan speaking, sedangkan kalo TOEFL yang sekarang kayaknya juga pakai itu (aku gak yakin mengenai TOEFL, karena pakainya IELTS).

Kalo mau skor yang agak rendahan, mungkin universitasnya yang rada ranking bawah kali ya? Sebenarnya ranking gak masalah yg penting kan lulusan luar!
Mengenai ranking uni di Australia, udah aku post di blog-ku mungkin tiga hari yang lalu. Cari aja di situ, ketemu nama uninya, tinggal browsing!

Oke, gitu dulu, kalo ada apa-apa lagi, email aja jangan ragu-ragu.

Budi

Tanya: ini masih yang tadi, nyambung lagi:

Dear Pak Budi,
Pa Kabar? Pasti lagi melototin artikel. Tanya dong mas. Apa beda Postgraduate Coursework dengan Postgraduate Research? Trus, yang harus diambil untuk beasiswa ADS hanya postgraduate research aja atau boleh yang coursework. Kalo coursework itu kursus aja atau S3 juga? Yang diambil mas Budi coursework atau research ? Aku udah coba email dengan melampirkan research proposal ke the University of Sydney dibales sama dia seperti email di bawah ini. Kalau diklik link Entry requirement, persyaratannya harus Master LLM (research). Padahal aku mau ngambil topic Y. Di fakultas hukum dia, ada dua jurusan hukum itu sendiri dan Y. Kira-kira aku masuk persyaratan ga? S2 aku dari T (dalam negeri), kuliah 2 tahun ( 4 semester), pake karya akhir atau thesis. Apakah itu bisa dikatakan Master Research?
Tolong kasih masukan kalo ada waktu.

Jawab:
Dear N,

S3 yang ADS harus research. Bedanya adalah kalo coursework ya berarti kuliah, kalo research berarti riset murni (kuliah diambil kalo ada yang perlu (biasanya pembimbing yg nyuruh), kalo campuran ya campuran. kalau s3 australi jangan ngambil yang law karena susah banget, mending yg lain aja.

Proposal jangan dikirim ke universitas, tapi ke profesor tertentu di unversitas tsb, cari datanya di website uni ybs.Jjangan khawatir, kalo salah kirim ke profesor yg bukan ahlinya biasanya dia akan forward ke profesor lain yg ahli dalam bidang tersebut. Biasanya kalo di S2nya ada tugas akhir tesis, bisa dikatakan s2 research. Aku juga dulu s2 biasa, bukan reserach, tapi krn tugas akhir ada papernya diangap research juga.

Mungkin gtu dulu ya
salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar