Selasa, 27 Juli 2010

Sebuah Pemilu yang Sepi

Sebulan saya di sini, ternyata terjadi penggantian Perdana Menteri, yaitu pada Partai Buruh yang sedang memimpin dengan PM lama Kevin Rudd beralih kepada seorang perempuan berbibir tipis berhidung mancung banget namanya Julia Gillard. Saya gak tahu bagaimana sistemnya, tahu-tahu si PM baru mengumumkan akan adanya pemilu untuk menentukan siapa PM baru berikutnya. Saya terus terang gak paham, ini kan seperti di akhir masa jabatan SBY diganti sama si A, terus kemudian si A mengumumkan akan diadakan Pemilu bulan depan untuk penentuan presiden berikutnya. Nah, kalo si A gak terpilih, kan berarti dia cuman sekitar sebulan menjabat?

Begitulah, pemilu kali ini akan berhadapan Julia (partai Buruh) melawan Tony Abbott (koalisi). Jangan diharapkan kampanye akan seperti di Indonesia! Pendaftarannya tidak ada orang RT yang keliling dari rumah ke rumah mencatat daftar pemilih. Yang ada adalah pemilih suruh mendaftar sendiri kalo da perubahan (alamat dsb.) dalam waktu seminggu. Terus tidak ada acara panggung terbuka dengan iringan musik dangdut! Bahkan poster keduannya pun tidak saya lihat di jalan-jalan (mungkin nanti kali ya?). Yang rame adalah iklan di tv. Keduanya saling menyerang kebijakan masing-masing. Terus acara kampanye masing-masing juga disiarkan, tapi bukan secara gede-gedean, karena mereka hanya berkunjung ke suatu tempat, misalnya kantor imigrasi, pabrik mobil, ataupun pelabuhan. Yang hadir juga gak ribuan melainkan cuman puluhan orang. Yang sama dengan Indonesia, mereka juga mengunjungi pasar pura-pura belanja sambil ngobrol senyam-senyum sama penjualnya!

Nah, yang seru adalah debat nasional di tv di saluran “7” Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, acara ini terpaksa dimajukan menjadi jam 5 sore, takutnya kalo disiarkan Minggu malam jam 7 tidak ada orang yang menonton karena akan bersamaan dengan acara final Master Chef Australia! Kedua kontestan berdiri di kanan dan kiri pembawa acara dengan empat panelis yang nanya.

Yang saya senengin adalah dalam acara tersebut, secara bersamaan juga ditayangkan reaksi dari penonton apakah mendukung Julia apa Tony. Setiap calon bicara, ada grafik bergerak yang menunjukkan dukungan (positif) atau tidak (negative). Menariknya grafiknya terdiri dari tiga garis, yaitu laki-laki, perempuan, dan rata-rata. Jadi misalnya Julia yang bicara, maka ada tiga grafik yang bergerak, jadi keliatan yang mendukung dia ini laki-laki atau perempuan. Terlihat bahwa sebagian besar wanita mendukung Julia yang berslogan “Moving Forward” alias “Lanjutkan!”, sedangkan yang laki-laki mendukung Tony yang berslogan “Stand Up” alias “Tegak Berdiri (?)”.

Sebuah tayangan yang menarik. Tinggal ditunggu aja pemenangnya nanti di pemilu beneran. Menurut polling sih, Julia yang akan menang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar