Minggu, 02 Januari 2011

Ada Yang Lebih Sulit dari Candidacy

Ternyata di sini ada sau hal yang lebih sulit daripada siding candidacy: berlangganan Blackberry! Ceritanya istri saya bawa BB kesayangannya dari Indo. Rencananya mau langganan paket BB supaya bisa ber BBM dan FB-ria. Jaringan Telkom yang paling ngetop di sini adalah Vodafone (yang barusan merger dengan Three, jadi Vodafone dan 3 adalah makhluk yang sama). Untuk itulah pada suatu hari kami pergi ke city ke cabang Vodafone tsb; mirip lah dengan datang ke grapari Telkom kalo di Indo.

Setelah mengutarakan maksud kedatangan dan membawa segala persyaratan termasuk paspor, rekening tabungan, rekening listrik, kami dilayani oleh seorang CS yang bernama Sean. Setelah data diisikan di komputer si Sean menyuruh kami jalan-jalan dulu di sekitar city karena diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk memproses langganan pasca bayar tersebut.

Setelah 30 menit kami kembali, ternyata proses belum selesai karena belum ada jawaban dari kantor pusatnya. Selidik punya selidik, ternyata si Sean salah masukin data nomor pelanggan (ternyata ada CS bule yang rada bodo juga). Kami disuruh meninggalkan tempat lagi. Setengah jam kemudian, kami kembali, dan ternyata yang di-aprove cuman buat satu nomor, padahal maunya saya dan nyonya mau sama-sama berlangganan Vodafone (sebelumnya saya pakai Optus). Terpaksa proses diulangi lagi supaya bisa memproses dua nomor pada waktu yang bersamaan. Nunggu lagi, jalan-jalan lagi keluar, terpaksa belanja mingguan sekalian daripada bengong. Udah seperempat jam balik lagi, ternyata belum selesai. Mungkin karena gak enak hati, kami diberi kupon ngopi gratis di warkop terdekat. Keluar lagi dari Vodafone, jalan-jalan lagi sampai bosen. Dua puluh menit kemudian kami kembali ke toko, dan ternyata memang gak bisa dua-duanya dapet nomor. Ya sudah kami pulang. Bayangin, untuk mengurus BB aja kami bolak-balik empat kali ke toko yang sama, dan ternyata belum berhasil!

Empat hari kemudian kami kembali ke toko itu dengan membawa dokumen baru berupa kartu asuransi istri saya. Nyampai di Vodafone yang sama, kami dilayani oleh CS yang baru si Amy. Rupanya si Sean yang kemarin dulu lagi sibuk melayani pelanggan lain, dan rada tersenyum malu melihat kedatangan kami yang kelima kalinya. Oleh si Amy disarankan gimana kalo nomer saya dulu dibuat baru nomo istri diurus. Oke, seperempat jam kemudian saya dapet nome dengan paket BB yang nantinya akan dipakai istri. Giliran mau memproses nomor satunya, katanya gak bisa karena status saya yang student hanya boleh punya satu nomor. Ya udah, atas nama istri saya saja. Ternyata tetap gak bisa karena harus ada bukti alamat atas nama istri saya (misalnya tagihan listrik), atau rekening tabungan istri. Lha ya jelas gak bisa, masak rekening listrik atas nama istri, kan udah atas nama saya. Dan juga, repot amat harus membuka rekening bank atas nama istri, padahal cuman mau buat beli nomer telpon doang. Akhirnya dengan gondok, pulang hanya dapet satu nomer paket BB saja.

Apa masalah sudah selesai? Ternyata belum karena yang bisa dipakai baru nelpon sama sms doang. BBM, FB, twiter dsb belum bisa dipakai, karena gak tau caranya. Lihat di internet juga gak bisa. Ampun deh, repot amat yak negara kanguru ini? Nomer saja gak boleh punya dua, terus BB aja gak jelas caranya. Nomer Optus saya yang lama juga rada aneh, tiap bulan harus beli pulsa walaupun pulsa belum habis, karena masa berlakunya cuman 30 hari. Jadi habis gak habis tiap bulan harus beli pulsa $30 kalau gak ingin pulsa hangus!

Tenyata hal-hal yang gampang di Indonesia, bisa sangat menjengkelkan di sini. Contoh lain, saya gak bisa punya kartu kredit ataupun kartu debit, karena status saya bukan PR (Permanent Resident). Bisanya hanya saving card yang untungnya bisa dipakai buat belanja! Tapi ya itu tadi, jadi gak bisa belanja lewat internet. Padahal di Amrik dulu, kartu kredit tinggal apply, seminggu kemudian kartu udah dikirim lewat pos ke rumah, dan sepanjang saya di sana memang gak pernah ada masalah!

Hm, di negara maju yang ini ternyata tidak semuanya maju!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar