Senin, 08 April 2013

Konferensi 101

Buat Anda yang belum tau apa itu konferensi, berikut wawancara imajiner saya, terinspirasi oleh percakapan saya sama kakak saya di Jawa sana yang mendengar bahwa saya mau ikut konferensi:

Jadi kamu nanti jadi pembicara di seminar gitu ya, ngomong di depan para bule? Ngetop dong?
Ya gitu deh, para audiensnya para pakar di bidangnya, para peneliti, para PhD students dan sebagainya. Ngomongnya ya cara Inggris, pake power point gitu deh. Kalo ngetop ya gak lah, ada puluhan konferensi di dunia ini

Terus dapet honor dong?
Wah, salah besar! Justru untuk ikut seminar itu harus bayar uang registrasi, walaupun sudah terpilih jadi pembicara. Peserta biasa, alias bukan presenter, juga bayar. Dalam kasus saya, uang registrasinya $700, untunglah dibayarin sama pihak sekolah sini. Rata-rata PhD student kalo ikut konferensi selalu dinayarin pihak sekolah. Konferensi ini sebenarnya adalah sebuah bentuk pengakuan ilmiah, makanya orang selalu mencantumkan 'presentasi di seminar ini itu' dalam CV-nya. Makanya persaingan untuk presentasi ada juga, walaupun kayaknya gak ketat-ketat amat. Bahkan orang pun mau bayar untuk bicara di presentasi itu. Ya apa boleh buat.

Terus nanti kamu dikasih tiket, dijemput panitia, terus disediakan hotel dsb dong, kayak seminar di Indo gitu?
Walah, gak banget deh. Oleh panitia cuma disedain info: ini lho tanggalnya, tempatnya di sini, hotel sekitar sini ada A, B, C dst, silakan pilih sendiri. Jadi peserta seminar tidak dikasih tiket pesawat, harus cari sendiri, hotel juga cari sendiri mana yang mau. Apalah lagi dijemput, gak lah. Usaha sendiri. Untunglah sekali lagi semua dibayarin sekolah, walaupun saya sendiri yang milih tiket, hotel, sekaligus ngurus visa ke NZ sana!

Kesimpulannya?
Yah jadi pembicara konferensi sebenarnya biasa-biasa aja, sebagai salah satu bagian dari kegiatan akademik, dan terutama syarat jadi PhD!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar