Senin, 01 September 2014

Customer Service Terlelet di Dunia

Ini memenuhi janji saya bahwa saya akan menulis mengenai call center. Begini nih: setiap perusahaan di Australi, bahkan instansi pemerintah, selalu ada call center, yaitu nomor telpon yang bisa dihubungi. Perusahaan yang pakai misalnya perusahaan telpon, tv kabel, gas, dsb. Nomornya biasanya pendek-pendek, misalnya 3800 atau 1300 atau 3500. Nomornya sih singkat tapi nelponnya bisa bikin jengkel setengah mati.

Berkali-kali nelpon ke nomor begituan selalu modusnya sama: Setelah nomor nyambung, sama mesin penjawab dikasih beberepa alternatif. Abis itu ada sub-sub alternatif lagi yang harus dipilih sesuai tujuan kita nelpon. Abis itu ke sub-subnya lagi, kira-kira sampai lima level, baru akan dihubungkan ke operator. Nah, di sinilah masalahnya! Setelah mesin penjawab bilang: Anda akan kami hubungkan dengan operator kami, tunggu sebentar. Ini dia nih yang paling ngeselin. Selalu dibilang sama mesin 'panggilan Anda sangat penting, mohon tunggu sejenak'. Ternyata yang dibilang 'tunggu sejenak' itu paling cepet dua puluh menit! Lha katanya 'panggilan Anda sangat penting' kenapa gak diangkat-angkat! Modus berikutnya adalah orang pertama akan nanya-nanya identitas kita, nomor pelanggan, nama dsb dan lalu masalahnya apa. Selesai? Belum juga, karena sama si orang pertama ini, kita dilempar lagi ke orang kedua! Nunggu lagi sekitar sepuluh menit, sambil tidak lupa dibilang 'panggilan Anda sangat berharga, mohon tunggu sejenak', sambil diperdengarkan lagu-lagu gak lucu dari seberang telpon (Wong panggilan berharga kok suruh nunggu sepuluh menit). Kemudian si orang kedua nanya lagi masalahnya apa. Kemudian dia ngutak-atik komputer dia lagi, sambil kita didiamin kira-kira 10 menit sambil diperdengarkan lagi musik gak mutu. Biasanya masalah akan selesai di operator kedua ini, tapi beberapa kali dilempar juga ke orang ketida dengan tidak lupa nunggu 10 menitan tadi. Alhasil, diperlukan waktu minimal setengah jam nelpon untuk memecahkan masalah kita!

Padahal kita ini pelanggan lho, yang bayar gaji si operator itu. Dalam hal ini, operator di Indonesia jauh lebih bagus dan ramah. Kata orang-orang di Perth sini, masalahnya terletak pada kenyataan bahwa operator call center itu adanya di luar negeri, bukan di Australia, misalnya di India atau Pakistan untuk menghemat ongkos. Jadi mereka pakai perusahaan specialis call center di negara ketiga tadi, bukan karyawan perusahaan itu sendiri! Pantesan! Tapi plis deh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar