Jumat, 21 Maret 2014

Yang Saya Gak Ngerti: Tiba-tiba Profesor Saya Dipecat!

Ada kejadian aneh tapi nyata: profesor pembimbing saya tiba-tiba dipecat!

Begini ceritanya: awal februari kemarin si prof ngemail saya dan para anak didiknya bahwa ada kemungkinan para professor di CBS (Curtin Business School) akan dipensiun dini. Alasannya: adanya kekurangan dana dari pemerintah, adanya fakultas baru yang dibentuk, yaitu Medical School di Curtin yang baru mau dibuka, plus lha ini yang saya gak ngerti: paper yang terbit di School of Economics and Finance tempat saya bernaung (halah kayak hujan,bernaung), selama ini banyak yang terbitnya di jurnal perpajakan (kayak jurnal saya itu tuh). Nah, konon maunya CBS ya namanya school of economics mbok yao nerbitin yang bukan applied finance gitu, mbok yang masalah ekonometri dsb gitu lho yang banyak rumusnya!

Alasan pertama dan kedua sih kayaknya ok (walaupun sebenarnya gak oke juga, masak ada fakultas baru buka terus fakultas yang lama terus disunat, kok kayak perusahaan swasta aja), tapi alasan yang ketiga ini yang rada gak masuk akal! Lha gimana masuk akal coba: jurnal yang ditulis para PhD students di sini kan sesuai dengan keahliannya (misalnya pajak), dan juga dibimbing oleh prof yang sesuai juga jurusannya (misalnya prof saya jagoan pajak), lha terus masak ujug-ujug disuruh nulis di jurnal ekonometri, ya terang aja gak bisa, kan beda binatangnya! (Anda ngerti kan maksudnya? Jangan-jangan bingung!).

Lagian, selama ini jurnalnya juga jurnal bukan ecek-ecek, melainkan jurnal kelas A (banyak, termasuk punya saya dua biji, ehm!), dan sebagian sesial-sialnya ya kelas B! Lha kok mendadak dinilai tidak sesuai? Lha selama ini ngapain aja, kita datang kesitu kan karena si prof ada di situ? Lagian pajak kan termasuk finance juga, minimal public finance lah!

Ya begitulah, si prof udah ngomel-ngomel aja gak jelas.

Eh, ternyata benar, seminggu sebelum Februari berakhir, keluar vonis bahwa memang prof saya diberhentikan. Ya bener, diberhentikan begitu saja terhitung akhir Februari. Cuman dikasih waktu seminggu coba. Sebenarnya prof saya ditawari gak usah berhenti tapi jam ngajarnya ditambah, dan sekarang gak ada asisten lagi. Jadi maksudnya dia tambah ngajar, terus tambah bikin soal dan koreksi (kan gak ada asisten), terus menilai paper. Lha kapan nulis jurnalnya? Kan prof tugasnya nulis bukan ngajar? Tentu saja si prof menolak, tak usah ya.. Akhirnya dia mendadak pension. Ketika saya tanya waktu perpisahan: Prof, terus njenengan ngapain sesudah ini? Dia bilang ya di rumah aja, paling nganter anak sekolah!

Nah lho, bayangin, dia yang biasanya sibuk tiap hari ke kantor, terus ketemu murid bimbingan, terus ngecek disertasi kita, tau-tau besoknya nganggur coba, gimana rasanya?

Terus, yang lebih penting lagi, nasib saya gimana? Yang pasti secara ekonomi saya dirugian karena saya juga dipecat sebagai research assistant yang sudah saya jalani lebih dari setahun ini, padahal gajinya ok punya! Secara akademis, lebih dirugikan lagi, kan saya harus ganti dosen pembimbing, lha terus kalo prof yang baru banyak maunya kan repot, padahal saya udah ok banget sama prof lama saya dan juga udah beberapa bab yang sudah saya setor ke dia.

Gawat nih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar