Habis itu, apa yang
harus saya lakukan? Ternyata tidak begitu penting-penting lagi. Saya segera
periksa revisi apa yang harus saya lakukan berdasar penilaian dari Emaniner 1,
karena Examiner 2 tidak menyuruh revisi apapun. Setelah saya liat, ada 18 item
yang harus diperbaikin tapi ternyata hanya masalah bahasa aja dan juga sedikit
perubahan kalimat biar jelas. Ini sih gampang banget!
Lalu saya email
Ibu Prof yang baru, apa yang harus saya lakukan. Ternyata beliau mau wawancara
langsung lewat skype. Ya sudah pada hari dan jam yang ditentukan, terjadilah
ngobrol jarak jauh itu. Semuanya beres, saya diberi waktu dua minggu buat
revisi. Dua minggu kemudian revisi saya kirim ke dia. Dia tidak ada perlawanan, semuanya setuju. Kemudian diteruskan ke ketua dewan penguji. Sama, dia juga gak ada perlawanan. Jadi
tugas saya selesai.
Oya, setelah saya
liat, ternyata examiner 2 yang tidak menyuruh apa-apa itu malah
merekomendasikan bahwa saya layak untuk diberi penghargaan dari Rektor sebagai
salah satu tesis terbaik! Ah yang bener? Ternyata bener! Ibu Prof yang baru
juga bilang bahwa rekomendasi sudah diteruskan ke tingkat universitas untuk
dipertimbangkan! Wow!
Jadi? Ya begitulah,
semua sudah selesai dan saya bentar lagi menyandang gelar PhD (dan juga dapet
penghargaan dari Pak Rektor!). Cihuy!
Selesai sudah
petualangan saya empat tahun di Australia!
Selamat Pak Budi.. menyenangkan sekali membaca cerita seru bapak... melegakan sekali akhirnya lulus ^,^... daaan... bikin iri banget bisa bikin tesis terbaik -____-"
BalasHapusSelamat pak budi,sedih rasanya klo blog ini bakal sepi,semoga ada kisah baru ntr klo balik dan tak kalas serunya
BalasHapus