Betul juga sesuai
yang saya perkirakan, perbaikan yang diminta Prof bisa saya selesaikan dalam
waktu seminggu. Memang tidak banyak sih. Abis itu langsung saya setor ke
proofreader. Apa itu proofreader? Ini adalah orang yang bertugas mempelototi
penggunaan bahasa Inggris untuk suatu karya ilimiah, misalnya paper atau
jurnal, atau dalam kasus ini tesis saya yang sudah selesai secara ‘teknis’
(artinya sudah dioke-in oleh Pak Prof untuk di-submit).
Saya segera
kontak si W yang sudah merupakan langganan kampus. Dia ini udah pernah saya
pakai buat meriksa bahasa Inggris di paper kedua saya untuk jurnal. Waktu itu
paper kira-kira sebanyak 20 halaman ongkosnya $480, dia menghitung 8 jam kali
@$60/jam. Wah, lumayan juga ya taripnya, cuman meriksa gitu doang, dapet duit
$60 per jam. Saya terus mikir, lha tesis saya ini tebalnya 260 halaman, terus
bayarnya berapa? Padahal jatah duit saya tinggal $2800, cukup gak ya?
Oya perlu saya
kasitau dulu peraturan pekerjaan ini. Seorang proofreader tidak boleh
membetulkan sebuah tesis di softcopy. Dengan kata lain, dia harus menerima satu
jilid tesis utuh. Kemudian dia mencoret-coret di situ kata atau apapun yang
salah, kemudian si student sendiri yang harus membetulkan di tesis aslinya. Jadi
maksudnya adalah bahwa si student harus tau mana yang salah (setelah ditandai
oleh si W tadi), dan kemudian membetulkannya (sesuai arahan si W). Emang betul
sih, kalo kesalahan dibetulin sama si W langsung kan saya gak tau apa salah
saya. Walapun sebenarnya lebih enak sih! Tapi apa boleh buat peraturan tetap
peraturan! Ketika saya tanya si W dia mau softcopy apa hardcopy (dengan harapan
siapa tau dia betulin di softcopy kan saya gak begitu repot), ternyata dia gak
mau. Sesuai aturan dia maunya hardcopy. Ya sudahlah. Dia berjanji akan
menyelesaikan kerjaan memeriksa seluruh tesis kira-kira selama 3 minggu.
Karena abis
nyerahin tesis gak ada lagi yang saya kerjain, ya saya balik lagi ke Indo,
nungguin berita dari W. Langsung saya liburan lagi. Emang enak kalo udah
mendekati akhir-akhir gini. Banyak liburnya. Kemarin abis nyerahin draft ke
Prof, saya doing nothing 3 minggu. Kini, abis nyerahin ke W, saya libur lagi
3-4 minggu! Berlainan dengan liburan
pertama setelah nyerahin draft tesis ke Prof terus sayanya harap-harap cemas
nunggu komentar sang Prof, kali ini saya nyantai-nyantai aja, sambil banyak
begadang nonton Piala Dunia di TV. Abis ngapain lagi wong cuma koreksi bahasa
doang kok!
Tepat tiga minggu
kemudian, email si W dateng dan nyuruh saya meluncur ke Perth. Saya segera
meluncur. Begitu ketemu: bener kan banyak salahnya! Terutama adalah penggunaan
article a, the, dsb. , penggunaan kata depan macam to, with, between,
penggunaan tanda baca koma, titik koma, dsb. Kemudian beberapa kalimat yang gak
nyambung. Terus tabel yang tidak rapi, daftar referensi yang tidak sesuai
aturan (ada banyak aturan untuk membuat referensi, misalnya APA, Chicago Style,
Harvard Style, dsb.). Yang paling malas saya adalah membetulkan daftar
referensi, yang apa boleh buat tidak seluruhnya saya laksanakan arahan si W
ini. Abis gak ada waktu lagi!
Yang paling
menggelikan adalah kesalahan kecil tapi lucu, yaitu waktu saya nulis ‘World
Bank’ malah tertulis ‘World Cup’ gara-gara saya kebanyakan nonton Piala Dunia.
Ini coretan si W:
Oya untuk kerjaan
tesis sebanyak 200an lebih halaman ini, si W minta bayarnya $2600. Untung duit
saya masih $2800, sehingga sisa $200!
Segera saya
lakukan koreksi yang diperlukan, yang memakan waktu seminggu lagi untuk
kemudian disetor alias di-demit, eh di-submit untuk mendapatkan penilaian
akhir. Inilah babak paling mengkhawatirkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar