H-Hotel
Hotel di Perth
harganya mahal dan anehnya susah banget dapet hotel kosong. Kamar yang seadanya
aja harganya $160. Belum lagi check in-nya yang siang banget yaitu jam 14 dan
checkoutnya yang pagi banget, yaitu jam 10. Harga hotel di Perth lebih mahal
daripada di tempat wisata yang lebih menarik semisal Sydney atau Melbourne atau
bahkan Gold Coast. Heran saya juga padahal Perth boleh dibilang kalah jauh
dibanding lokasi lain sebagai daerah tujuan wisata
I-Ikan
Australia sangat
serius menjaga kelestarian ikan supaya bisa diambil secara sustainable.
Terdapat aturan dalam menangkap ikan atau memancing. Antara lain ada aturan
bahwa setiap pemancing hanya boleh membawa ikan tertentu dengan ukuran tertentu dan jumlah tertentu dalam
setiap kegaiatan mancing. Misalnya hanya boleh menangkap ikan barakuda yang
minimal panjangnya 40 cm, dengan jumlah maksimal 2 ekor tiap pemancing. Kalo
ikan sarden maksimal per orang 20 ekor dengan panjang minimal 15 cm. Kepiting
biru boleh ditangkap asalkan besarnya di atas 15 cm. Tiap jenis ikan ada
ketentuannya. Seperti biasa, orang takut melanggar hukum, karena dendanya cukup
besar, bisa $400 sekali kena.
J-Jetstar
Maskapai andalan
orang Indonesia kalo mau pulang ke Jakarta. Kadang-kadang tiketnya murah
banget, bisa cuma $200 bolak-balik Jakarta-Perth. Setiap hari Jumat mereka ada
diskon besar-besaran. Jadi orang Indonesia pasti melototin tarif mereka tiap
hari Jumat. Saya pernah pakai jurusan Sydney - Gold Coast yang cuma $39!
K-Konjen
Alias Konsulat
Jenderal Republik Indonesia, letaknya di City. Menjadi tempat favorit karena
kalo ada acara makanannya enak-enak (dan gratis). Banyak kegiatan di sana: buka
puasa, lomba 17an, pengajian, temu wicara sama petinggi-petinggi Jakarta yang
lagi jalan ke Perth dll. Tempat mengurus segala surat menyurat, tempat ketemu
dengan banyak orang Indonesia. Rumah dinas pak Konjen selalu ramai kalau lagi
open house lebaran, banyak makanan Indonesia gratis soalnya!
L-Lapangan
olahraga
Yang sangat
menyenangkan bagi saya sebagai maniak olahraga adalah di sini sangat banyak
lapangan olahraga, dan gratis! Tiap hari Minggu saya main bola di Kent St High School
pakai lapangan bola mereka yang gratis, tis! Padahal kalo dilihat, lapangannya
rata banget lho dengan rumput yang terawat rapi. Kalo dibandingin, ini hampir
sama dengan lapangan ABC Senayan yang sewanya sekitar 500 ribu sekali main.
Bahkan lebih bagus daripada lapangan Simprug yang lebih mahal lagi. Demikian
juga lapangan tenis. Kami orang Indonesia biasanya main di Applecross High School
yang punya enam lapangan tenis, dan semuanya gratis. Selain lapangan tenis dan
bola, banyak juga lintasan joging dan sepeda di taman-taman atau pinggir
sungai, lapangan basket, lapangan footy (sepakbola ala Australia), kriket, tempat
latihan skateboard dan bahkan alat-alat fitness di taman-taman yang bisa dipake
gratis. Enak, kan?
M-Museum
Inilah tempat
favorit keluarga kami yang wajib dikunjungi. Bahkan, museum di Perth pun
ternyata bagus, padahal biaya masuknya cuma gold coin donation alias sumbangan
sukarela satu atau dua dolar saja. Ada juga museum di Fremantle yaitu museum
kapal rusak (beneran ini) yang menyajikan kapal VOC yang tenggelam. Museum di
kota lain malah bagus-bagus dan harga tiketnya mahal tapi ga apa-apa karena
memang worth it, misalnya di Melbourne (Melbourne Museum) atau di Sydney
(Australian Museum). Orang Indonesia harus belajar dalam hal permuseuman ini
supaya menjadi DTW, bukan hanya mal saja yang jadi tujuan wisata keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar