Dengan menerapkan prinsip "belajar" ala Ikhwan Sopa sang trainer EDAN, maka pada tahun ini saya melakukan wawancara dengan cara yang berbeda.
Dengan percaya bahwa "persiapan yang baik adalah 50% dari keberhasilan" maka persipan yang saya lakukan memang berbeda dari tahun lalu. Rencana proposal saya masih tetap, tapi kebetulan memang ADS membuat template untuk menulis research proposal, maka tentu saja tidak akan ada yang terlewat. Template yang baru sudah memuat hal-hal apa yang seharusnya ada di dalam sebuah research proposal yang baik. Di antaranya adalah apa persisnya proposal yang diajukan; apa yang unik dari proposal tersebut; hipotesis apa yang akan diuji; apa tujuan riset; bagaimana metode risetnya; apa manfaat riset tersebut bagi pembangunan; siapa calon profesor pembimbing dan mengapa dia yang dipilih; apa universitasnya dan mengapa dipilih; apa rencana karier di masa datang, dsb, dsb..
Saya visit ke "guru" komunikasi saya, ya Pak Ikhwan Sopa tersebut. Beliau langsung bertanya kira-kira penyebab ketidakberhasilan saya apa: apakah materi proposal, ataukah cara saya menyampaikan proposal itu dalam wawancara? Ini adalah sebuah pertanyaan yang saya sendiri tidak menggalinya, dan juga agak susah dijawab. Terus saya mikir bahwa proposal yang sama saya ajukan tahun ini dan dipanggil lagi. Kesimpulannya? Ya tentu saja wawancaranya yang gagal, persisnya bagaimana saya menjawab wawancara itulah yang mengakibatkan kegagalan. Kesimpulannya lagi? Teknik menjawab pertanyaan lah yang harus saya perbaiki.
Nah, setelah problemnya diketahui, lalu dicarilah jawabannya. Pak Sopa, sebagai orang yang ahli dalam NLP (Neuro Linguistik Program), menerangkan panjang lebar mengenai teknik meyakinkan orang sehingga orang tersebut akan ho'oh aja sama kita. Beberapa teknik diterangkannya: mirroring, rapport, modalities, dsb yang saya sendiri rada bingung! Untunglah beliau menyarankan untuk membaca bukunya RH Wiwoho (mahaguru NLP di Indonesia), dengan judul NLP First Class Therapy. Nyari bukunya aja setengah modar, seluruh Gramedia saya ubek-ubek dan tidak ketemu! Terpaksa nyari di penerbitnya sana di Permata Hijau. Ketemulah itu buku dan saya santap habis! Menyesal juga saya tidak membeli buku NLP satunya yang berjudul Understanding NLP!
Orang kedua yang saya datangi adalah Kang Toink, seorang MC di lingkungan dalam Kantor Pajak. Rahasianya katanya cuma satu: PD abis, dan malemnya gak boleh begadang biar wajah tampak segar... Hm, resep yang lebih gampang daripada yang pertama tadi..
Tibalah pada hari H-nya. Ketika seluruh peserta dikumpulin sebelum sesi pewawancara dimulai, ketahuan bahwa saya akan diwawancarai oleh seorang bapak-bapak dari Indonesia (seorang pengamat politik terkenal), dan seorang akademisi dari Australia. Saya inget ajaran Pak Sopa bahwa kita harus liat dulu audiens kita, baru bicara. Setelah tahu bahwa bapak itu adalah pengamat politik dan bukannya ekonomi, maka saya terangin proposal dengan bahasa yang sangat basic mengenai penelitian perpajakan dan manfaatnya bagi pembangunan. Dan bener juga, mereka berdua ngangguk-ngangguk... Hm, tanda-tanda baik nih. Keluar dari ruangan, saya lihat jam saya, wah ternyata gak sampai setengah jam! Ingat pepatah: kalo sebentar, berarti diterima!
Dan memang begitulah kenyataannya! Beberapa hari kemudian waktu sedang menyetir saya ditelpon oleh seorang temen yang ikut wawancara juga bahwa hasilnya sudah ada yang di internet. Dengan cukup gemetar saya minta tolong sang rekan untuk melihatnya, dan ternyata nomor saya ada di sana. Alhamdulillah!
Nyampe rumah saya cek di internet. Begini bunyinya:
ADS 2010: Succesful Awardees
The list is final and only includes successful candidates. If your ID number is not present on the list it indicates that you have not been successful in this year's selection round, bla bla bla...
Sejak itu dunia serasa berbeda!
Halo mas Budi, salam kenal ya saya Grace Puspita dari Jakarta. Tahun 2010 ini saya baru saja memasukkan aplikasi ADS u/ th 2011. Postingan mas sangat informatif & ngga " mboseni". Kalau boleh saya hendak meminta informasi lebih lanjut terutama seputar proses interview ADS sehingga tahun depan "insya Allah" saya boleh senasib dengan mas BUdi...berangkat ke Australia hehehe...
BalasHapusMisalnya keberatan via blog nya mas, apa boleh saya minta email pribadi nya? Email saya : puspita.grace@gmail.com.
Matur nuwun ya mas...
Salam,
Grace Puspita
mbak Grace,
BalasHapustrims komentarnya. email saya di : susilabudi@yahoo.com