Ceritanya proposal saya yang sebanyak 10 halaman itu sudah selesai, dan siap untuk candidacy, artinya disidang, tanggal 9 Desember nanti. Sementara ini sudah lolos dari pak profesor pembimbing saya yang baik hati dan tidak sombong itu. Pesan beliau cuma dua: kamu harus gladi resik presentasi tanggal 17 November dengan power point, dan bahasa enggres di proposalmua harus di-polish (ngerti ora maksude, son?!)
Perintah yang pertama mah gampang, kan waktunya masih lama sampai dengan 17 November. Nah yang kedua itu yang saya harus membuat jadwal konsultasi sama pembimbing bahasa di the Learning Center. Segera saya email proposal 10 halaman saya tersebut kepada Dr. John, nyuruh dia ngeliatin sama minta waktu buat konsultasi.
Email saya kirim Jumat pagi, eh, Senen pagi jawaban dari dia sudah nongol! Cepet juga ni bule, gak ada kerjaan apa?! Setelah saya buka email ternyata bukan jadwal ketemu yang ditentukan, malah dia sekaligus sudah mengedit proposal saya sesuai ejaan enggres yang baik dan benar! Cihuy, gak usah repot-repot nih! Biasa, di email dia memuji karya saya sebagai yang sudah excellent. Ternyata yang eks celeng, eh salah excellent tadi, masih banyak banget kesalahannya!
Bayangin, saya dulu yang juara pertama TOEFL seangkatan waktu pre-departure menjelang ke amrik dulu, ternyata masih buanyak banget kesalahannya! Baru di bagian pertama, yaitu abstract-nya (buat para pembaca yang belum pernah bikin paper ilmiah di luar negeri, tak kasitau ya bahwa bagian pertama tulisan ilmiah adalah ringkasan atau abstraknya, bukan 'pendahuluan' ala paper mahasiswa Indonesa!), terdapat sebanyak 22 kesalahan, padahal si abstrak ini panjangnya cuma satu paragraf!
Saya terusin baca editan dia sampai selesai, ternyata dari 10 halaman ada sebanyak 316 kesalahan! Lho kok bisa apa saya ini mendadak jadi bego? Gak tau ya, saya kan gak bisa menilai diri-sendiri! Yang pasti kesalahannya adalah: salah narok the atau a atau an, atau menggunakan on dan of yang gak tepat, atau menggunakan kata yang kurang canggih (yang ini sih presentasinya sedikit ), lalu kapan bentuknya present tense kapan past tense...pokoknya yang gitu-gitu deh...Untung gak jadi ketemu dia, lha wong udah dieditin sekalian, jadi gak usah malu!
Karena itulah dua tiga hari ini saya sibuk metani proposal saya, cari-cari mana yang belum tepat lagi! Jangan sampai pertemuan berikut dengan pak prof dibilang suruh memoles bahasa lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar