Contohnya, saya bandingkan Curtin dengan Duke (catatan: ada salah seorang pembaca blog ini yang chatting dengan saya, menyebut saya sebagai 'ahlinya ilmu perbandingan' soalnya banyak tulisan saya yang katanya banyak memperbandingkan sesuatu dengan yang lain. Betul juga ya?). Di kampus maupun di sekitar kampus dulu saya banyak sekali melihat orang memakai kaos seperti ini dengan segala variannya:

Sebaliknya selama saya satu semester di sini sangat sedikit saya melihat orang di kampus (apalagi di luar kampus) memakai kaos seperti ini, tentu dengan segala variannya:

Gejala apa ini? Dengan sangat menyesal (dan tidak ilmiah), maka saya duga para student di Curtin tidak begitu bangga dengan Curtin-nya. Sebabnya bisa bermacam-macam, kemungkinan besar karena Curtin hanya menduduki peringkat kesekian di antara universitas di seluruh Australia ini. Maklumlah ini adalah universitas negeri yang dananya dari pemerintah, yang bayar kuliahnya gak begitu mahal...
Sebaliknya dengan Duke dulu, dia adalah anggota top ten universitas terbaik di Amrik sana, swasta yang bayarnya mahal (bahkan mungkin banyak yang bangga lho bisa sekolah di universitas mahal! Untung dulu saya gratis!), terus punya prestasi olahraga yang membanggakan, yakni juara basket antarperguruan tinggi (NCAA) Amrik selama 4 kali! Nah, tahu kan sebabnya mengapa banyak orang berseliweran pakai kaos Duke?
Moral of the story? Kalau Anda ingin kuliah di tempat yang bergengsi (entah dari segi apapun), cari aja kampus yang banyak orang pakai kaos almamater!
waah beruntung sekali bisa menuntut ilmu ke negeri orang :)
BalasHapus