Apakah orang bilang Anda suka nyalahin orang? Atau Anda gampang melihat 'semut di seberang lautan'? Atau jangan-jangan Anda cerewet? Apakah hal-hal tersebut menjadikan Anda tidak populer di mata temen-temen Anda? Jangan khawatir! Karena jangan-jangan Anda malah berbakat jadi PhD!
Lho kok bisa? Bisa saja, kenapa gak? Karena salah satu syarat menjadi doktor adalah menulis disertasi, dan dalam disertasi itu ada bab khusus mengenai literature review, dan di dalam literature review itu Anda harus mereview riset yang pernah dilakukan orang sebelumnya. Nah, dalam review itu Anda harus bisa menunjukkan ada apa yang salah dengan penelitian orang tersebut!
Jadi review itu selain berisi ikhtisar mengenai riset orang tadi, misalnya mengenai metode riset, analisis, manfaat dan sebagainya, Anda juga harus mengkritisi (bahasa kerennya: menulis critical review) penelitian tadi. Misalnya sampelnya kurang mewakili, atau pertanyaannya terlalu tendensius, atau cara menarik kesimpulan salah, atau rekomendasinya yang kurang meyakinkan!
Nah, bayangin, saya kan jelas tergolong pemula untuk urusan penelitian, lha kok ini disuruh ngumpulin hasil riset terdahulu yang pernah ada, terus membuat intisarinya, lha kok terus disuruh mengkritik! Padahal para penulisnya kan udah pada profesor di mana-mana, tulisannya juga di jurnal yang kelasnya bukan sembarangan yang tentunya sebelum dimuat sudah diseleksi dengan ketat, dan juga mereka pakar banget di bidangnya masing-masing? Lha opo tumon? Apa malah saya nanti gak dianggap sok keminter?
Ya apa boleh buat, itu memang wajib dilakukan. Kalo saya gak mengkritisi tentunya disertasi saya gak akan berbobot, atau malah disertasi gak lulus, terus tujuan sekolah malah gak tercapai! Nah lho...begitulah kira-kira!
Jadi kembali ke pertanyaan tadi, kalo Anda orangnya kritis, bersyukurlah, tandanya Anda berbakat jadi doktor!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar