Di dunia pertenisan, terdapat dua Ana yang selain permainannya ciamik, orangnya juga demikian. Satunya adalah Anna (dengan dua 'n') Kurnikova yang sekarang sudah pensiun. Satunya lagi adalah Ana (dengan satu 'n') Ivanovic. Nah, kebetulan sekarang di Perth lagi diadain turnamen Hopman Cup. Untuk pembaca yang barangkali berasal dari Ngablak sana, perlu dijelasin bahwa Hopman Cup adalah turnamen antarnegara yang diikuti 8 negara, dengan partai sebanyak 3, yaitu tungal putra, tunggal putri, dan ganda campuran. Total pemain satu negara adalah dua saja, yaitu masing-masing cewek, cowok, dan partai terakhir adalah gabungan keduanya menjadi ganda campuran.
Turnamen tersebut merupakan salah satu turnamen pemanasan untuk turnamen Grand Slam Australia Terbuka (kalo Anda gak tau artinya turnamen Grand Slam ya kebangeten!), dan penyelenggaraanya muter di seluruh tempat di Australia sini, dan Perth kebetulan dapet giliran pas saya ada di sini. Tau aja nih panitianya! Pesertanya tahun ini adalah Australi, Amrik, Inggris, Belgia, Serbia, Perancis, dan dua lagi saya gak inget. Pemain top yang ikut ambil bagian adalah Leyton Hewitt (Australi), Andy Murray (Inggris), Novak Djokovic dan Ana Ivanovic yang tadi (Serbia), Justine Henin (Belgia), John Isner dan Britany Mattek-Sands (Amrik), Thomas Mahut (Prancis), dll.
Nah, sebagai petenis berpengalaman (maksudnya bukannya udah jagoan, tapi udah berpengalaman main dari dulu tapi gak jago-jago), jelas ini kesempatan emas bagi saya untuk menonton. Kapan lagi bisa menonton pemain-pemain top tadi. Soalnya pemain dunia yang sempat saya tonton langsung dalam karier tenis saya (halah!), cuma Michael Chang sama Gabriela Sabatini, dan tentu saja jagoan kita Yayuk Basuki; tapi itu di Jakarta dan udah lama banget!
Dengan harga karcis $26.50 (tiket tenis termahal dalam hidup saya), segera saya meluncur dari rumah menuju stadion Burswood Dome yang cuma 10 menit dari rumah. Partainya adalah Serbia vs tuan rumah Australia; sengaja saya pilih partai yang ada Djokovic (peringkat 3 dunia) dan Ana yang tadi, melawan tuan rumah. Stadion penuh sesak, maklum tuan rumah main. Dengan harga karcis yang segitu ternyata saya dapetnya rada mojok dan jauh. Sialnya lagi, tempat duduknya deket grombolan suporter bonek dari Serbia yang berisik banget. Begitu nyampe di kursi, segara saya sms temen-temen klub tenis saya di BSD sana: coba pantengin Indovision ya, dan liat baik-baik siapa tau ada penonton keren berkaos kuning deket suporter Serbia, nah itu saya!
Ternyata nonton begitu jauh, muka petenis gak keliatan. Segera saya nyesel kenapa gak bawa kekeran! Yang keliatan ya petenisnya tampak kecil lari kesana-kemari. Saya bayangin, itu baru nonton di stadion yang kira-kira berkapasitas 5,000 orang aja pemain tenisnya tampak kecil-kecil gitu, gimana kalo nonton di Wimbledon yang kapasitasnya 20,000, apa petenisnya keliatan? Tapi ya gapapa lah, masih bisa dinikmati. Untung ada juga layar lebarnya sehingga ekspresi dan wajah pemain tampak jelas! Si Ana dari jauh juga keliatan cakep permainannya, dan juga orangnya! Giliran pas Djokovic main, wah, ternyata pemain kelas dunia begitu, pukulannya gak ada yang pelan! Semuanya dipukul kenceng banget, dan pemainnya sampai gembrobyos kotos-kotos! Untuk pertama kalinya saya bisa melihat bahwa memang benar seperti diberitakan di koran-koran, bahwa si Djokovis kalo mau serve, mantulin bolanya emang kelamaan! Ada kali 10 kali, sebelum bola akhirnya dilempar ke atas untuk di-serve. Kalo main di tingkat kampung pasti dia udah diteriakin: hoi cepetan, keburu magrib ntar!
Untuk pertama kalinya juga saya ngeliat 'hawk-eye' beraksi. Ini adalah sebuah sistem tayang ulang untuk menilai apakah bolanya masuk atau keluar, dan ditayangkan di layar lebar. Tiap pemain minta hawk-eye (ditandai dengan mengacungkan tangan ke atas, karena emang kamera hawk-eye ada di atas), segara tertayang pukulan yang diprotes itu. Asyiknya adalah setiap ditayangkan, penonton pasti berteriak ramai-ramai: out, out, out...ouuuuutttt (pas bola memang ternyata out)! Lucu juga orang-orang bule ini!
Yang lebih lucu lagi adalah para penonton Serbia. Bawa bendera gede, teriak-teriak kenceng banget (padahal ini di negara orang!), bahkan bawa balon segala. Bahkan rombongan Serbia ini waktu nyanyi lagi kebangsaan Serbia mereka ikut nyanyi, tapi waktu lagu kebangsaan Australia, mereka ikut nyanyi juga (mungkin udah apal berkat mereka lama tinggal di sini!). Karena itulah kamera sering menyorot mereka!
Karena saya duduk di deket suporter Serbia, otomatis saya pun nongol juga di tv. Buktinya tidak lama kemudian, ada sms masuk dari temen saya klub tenis BSD tadi: I saw you on tv! Wah, ternyata memang benar saya nongol, dan tercapai sudah tujuan saya mingin-mingini sesama teman tenis! Hehehe...
O iya satu lagi kelewatan. Biasanya kalo nonton olahraga di Indonesia, penonton dilarang bawa makanan dan minuman, dan disita di pintu masuk. Alasannya sih bisa ditebak, pasti bukan karena keamanan, wong begitu masuk di stadion, ternyata banyak penjual makanan dan minuman! Nah, di sini ternyata bebas bawa makanan dan minuman, kecuali bawa botol kaca (alasan kemanan). Para bule bawa minuman di botol plastik bebas, bahkan banyak yang bawa sandwich, burger, dan kentang. Saya yang cuman bawa kit-kat dan minum, rada nyesel juga, tahu gitu bawa arem-arem tadi!
Wakakakakaka, mas... lucu bgt sih tulisannya...
BalasHapus